Pemberdayaan Kampung Unggulan dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat (Studi Pada Kampung Jahit Pucangan dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya)

Authors

  • Ana Khairunnisa Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang

Abstract

Abstract: The Village Empowerment Leading to Increase Economic  Community (Studies in Kampung Jahit Pucangan Kertajaya and Department of Trade and Industry, Surabaya). A large number of poor people in Indonesia attracted the attention of various academics and practition to find ways to reduce poverty. One way is to empower the community. Kampung Jahit Pucangan as one of the objects of community empowerment in Surabaya. The results showed that an increase in the standard of living and economy of the village community, although not significantly. In addition, when viewed from relationships synergitic between actors involved in community development, the empowerment of the people in Kampung Jahit Pucangan synergistic this is not because there is no involvement of the private sector, but can still run well. The boosters factor in empowering the community in Kampung Jahit Pucangan is the support of RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Kota and Provinsi, people's desire to improve the standard of living, and ease of care of a permit or legality of Disperdagin Surabaya. Meanwhile, the most dominant limiting factor is the lack of capital owned by the tailors in Kampung Jahit Pucangan.


Keywords: community empowerment, economic community

 

Abstrak: Pemberdayaan  Kampung Unggulan Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat (Studi Pada Kampung Jahit Pucangan Kertajaya dan Dinas Perdagangan dan Perindustian Kota Surabaya). Banyaknya jumlah penduduk miskin di Indonesia menarik perhatian berbagai kalangan akademisi maupun praktisi untuk mencari cara penanggulangan kemiskinan. Salah satunya adalah dengan pemberdayaan masyarakat. Kampung Jahit Pucangan sebagai salah satu objek pemberdayaan masyarakat di Kota Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan taraf hidup dan perekonomian masyarakat Kampung Jahit walaupun belum signifikan.  Selain itu, jika dilihat dari kesinergisan hubungan antar para aktor-aktor yang terlibat dalam pemberdayaan masyarakat, maka pemberdayaan masyarakat di Kampung Jahit Pucangan ini bersifat tidak sinergis  karena belum ada keterlibatan dari pihak swasta  namun dapat tetap berjalan dengan baik. Adapun faktor pedukung dalam pemberdayaan masyarakat di Kampung Jahit Pucangan adalah adanya dukungan dari RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Pemerintah Kota dan Provinsi, keinginan masyarakat untuk memperbaiki taraf hidup, dan kemudahan dalam mengurus surat izin atau legalitas dari Disperdagin Kota Surabaya. Sedangkan, faktor penghambat yang paling dominan adalah keterbatasan modal yang dimiliki oleh para penjahit di Kampung Jahit Pucangan.

 

Kata kunci: pemberdayaan masyarakat, perekonomian masyarakat

 

Published

2016-05-20

Issue

Section

Articles