Recovery The Housing Sector Pasca Letusan Gunung Kelud 2014 (Studi pada BAKESBANGPOLINMAS Kabupaten Kediri)

Authors

  • Bimasakti Bhakti Kawedaryono Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang

Abstract

Abstract: Recovery The Housing Sector Post-eruption of Gunung Kelud 2014 (Study of BAKESBANGPOLINMAS Kabupaten Kediri). In post-disaster recovery the housing sector require a good recovery management. Where in the recovery process takes the role of government and local governments to handle it. Furthemore, as the efforts of recovery the housing sector Desa Puncu Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri that affected eruption of Gunung Kelud in February 2014 the Government of Kabupaten Kediri doing Karya Bakti 2014 program. Result of this research showing that Karya Bakti 2014 program generally runs well, although the roof damage in the Desa Puncu quite severe and majority of houses were damaged. It is good because the program is completetd quickly and on time. And at the time Kabupaten Kediri still did not have Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) and BAKESBANGPOLINMAS only have a Sub Bidang Penanggulangan Bencana with very small capacity. So in dealing with this disaster formed SATLAK PBPP. Basic contains that are impediments to this program is the coordination and assessment processes that are less targeted. That obstacle need got an attention and increase performance in order got some similar problems.


Keywords: Disaster Management, Recovery Pasca Disaster, Recovery The Housing Sector

 

Abstrak: Recovery The Housing Sector Pasca Letusan Gunung Kelud 2014 (Studi pada BAKESBANGPOLINMAS Kabupaten Kediri). Dalam memulihkan kondisi perumahan pasca bencana memerlukan sebuah manajemen pemulihan yang baik. Dimana  dalam proses pemulihan tersebut membutuhkan peran dari pemerintah dan pemerintah daerah untuk mengatasinya. Selanjutnya sebagai upaya pemulihan perumahan Desa Puncu Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri yang terkena dampak letusan Gunung Kelud bulan Februari 2014 pemerintah Kabupaten Kediri melakukan program Karya Bakti 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Karya Bakti 2014 umumnya berjalan dengan baik, walaupun kondisi kerusakan atap di Desa Puncu cukup parah dan mayoritas rumah warga mengalami kerusakan. Dikatakan baik karena program tersebut selesai dengan cepat dan tepat waktu. Dan pada saat terjadi bencana Kabupaten Kediri masih belum memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan BAKESBANGPOLINMAS hanya memiliki Sub Bidang Penanggulangan Bencana yang sangat kecil kapasitasnya. Sehingga dalam menangani bencana ini dibentuk SATLAK PBPP. Kendala dasar yang menjadi hambatan dalam program ini adalah koordinasi dan proses assesment yang kurang tepat sasaran. Hambatan yang ada tersebut perlu mendapatkan perhatian dan dilakukan peningkatan kinerja agar tidak lagi ditemui hambatan serupa.

 

Kata kunci: Manajemen Bencana, Pemulihan Pasca bencana, Pemulihan Perumahan

Published

2016-04-22

Issue

Section

Articles