Distribusi Pupuk Subsidi Kepada Petani Tebu dalam Perspektif Manajemen Publik (Studi Pada Koperasi Unit Desa di Sumberpucung Kabupaten Malang)
Abstract
Abstract
The main problem of the subject in the journal is the distribution of fertilizer subsidy in KUD Sumberpucung poor districts. The background of this research are raised to see how the process of distribution of fertilizer subsidy by KUD risen by referring to No. Permendagri. 17/M-DAG/PER/6/2011 about bersubsdi fertilizer procurement and distribution for the agricultural sector. This research uses descriptive study with a qualitative approach. Method of data analysis was data reduction, data presentation, and drawing conclusions. This research resulted in the conclusion that the distribution of subsidized fertilizer using a closed system by involving the government, private, and community in order to smooth the process of distribution of fertilizer. In fact, in this mechanism, there are still drawbacks such as socialization of the subsidy program has not run optimally, the availability of fertilizer among farmers is still scarce and weak oversight in response to the peyelewengan.
Keywords: distribution system, good governance, public management
Abstrak
Masalah utama yang menjadi pokok bahasan dalam jurnal ini adalah pendistribusian pupuk subsidi di KUD Sumberpucung kabupaten malang. Latar belakang penelitian ini diangkat yaitu untuk melihat bagaimana proses pendistribusian pupuk subsidi yang dilakukan oleh KUD Bangkit dengan berpedoman pada Permendagri No. 17/M-DAG/PER/6/2011 tentang pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsdi untuk sektor pertanian. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan suatu kesimpulan bahwa pendistribusian pupuk subsidi menggunakan sistem tertutup dengan melibatkan peran pemerintah, swasta, dan masyarakat guna kelancaran proses penyaluran pupuk. Di dalam mekanisme ini nyatanya masih terdapat kelemahan diantaranya sosialisasi tentang program subsidi belum berjalan optimal, ketersediaan pupuk di kalangan petani masih langka serta lemahnya pengawasan dalam menanggapi adanya peyelewengan.
Â
Kata Kunci: sistem distribusi, good governance, manajemen publik