Pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa (Studi pada Desa Wonorejo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang))

Authors

  • Chandra Kusuma Putra Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

Abstract

Abstract: Village Fund Allocation Management in Village Community Empowerment (A Study in Wonorejo Village Singosari Subdistrict Malang District). One of the government's strategies to help the village become independent and autonomous by giving the allocation of village funds (ADD). Use of ADD fund is 30% for the Village Government and Village Consultative (BPD ) operating costs; 70% for community empowerment and capacity building of village government. This research destination are to describe the management of ADD in the empowerment of village communities and the supporting and inhibiting factors. The research method used was descriptive method with the qualitative approach which used Milles Huberman analytical method. The results showed that the majority of the ADD fund for community empowerment were used for village governments operating expenses and BPD thus the use of ADD was not as intended. The supporting factors in the management of ADD was the community participation. Inhibiting factor, the quality of human resources and lack of direct supervision by the public.

Key Words: village allocation fund management, community empowerment

 

Abstrak: Pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa (Studi pada Desa Wonorejo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang). Salah satu strategi pemerintah untuk membantu agar desa menjadi mandiri dan otonom dengan memberikan Alokasi Dana Desa (ADD). Penggunaan dana ADD adalah 30% untuk biaya operasional Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD); 70% untuk pemberdayaan masyarakat dan penguatan kapasitas Pemerintahan Desa. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan pengelolaan ADD dalam pemberdayaan masyarakat desa serta faktor-faktor pendorong dan penghambat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan metode analisis Milles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian dari dana ADD untuk pemberdayaan masyarakat digunakan untuk biaya operasional pemerintah desa dan BPD sehingga penggunaan ADD tidak sesuai dengan peruntukannya. Faktor pendukung dalam pengelolaan ADD adalah partisipasi masyarakat. Faktor penghambat, kualitas sumber daya manusia dan kurangnya pengawasan langsung oleh masyarakat.

 

Kata Kunci: pengelolaan alokasi dana desa, pemberdayaan masyarakat

Downloads

Published

2013-08-20

Issue

Section

Articles