Upaya Perlindungan Hutan Sebagai Bentuk Perwujudan Dari Good Environmental Governance (Studi pada Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Malang)

Authors

  • Fely Ulya Felantias Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang

Abstract

Abstract: An Effort of Forest Protection as an Embodiment of Good Environmental Governnace (Studies in Perum Perhutani KPH Malang). Malang Raya is one of region in Indonesia has considerable forest coverage. With an area of ​​88.848.1 hectares of forest covering Kabupaten Malang and the town of Batu. The forest itself has great benefits for human life. However, the benefits of the forest can not be used if not well managed forests. Due to the lack of good forest management, it can cause critical lands. Like the forests in Malang damaged forests and critical lands. Where transparency, participation, and accountability of forest management is less running maximum. In addition, the cause of critical lands could be due to human activity is not responsible for, stolen trees and clearing new land, the existence of these problems will require maximum efforts for forest protection in order to preserve the forest so the forest benefits can be felt by humans. Such efforts can be done by implementing good environmental governance (GEG).

Keywords: forest protection, good environmental governance, transparency, accountability, participation

Abstrak: Upaya Perlindungan Hutan Sebagai Bentuk Perwujudan dari Good Environmental Governance (Studi Pada Perum Perhutani KPH Malang). Malang Raya merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki cakupan hutan yang luas. Dengan luas hutan 88.848,1 ha yang meliputi Kabupaten Malang dan Kota Batu. Hutan itu sendiri memiliki manfaat yang besar untuk kehidupan manusia. Akan tetapi manfaat hutan tersebut tidak bisa dirasakan apabila hutan tidak dikelola dengan baik. Akibat tidak adanya pengelolaan hutan yang baik maka bisa menimbulkan lahan kritis. Seperti halnya hutan di Malang Raya mengalami kerusakan hutan dan lahan kritis. Di mana transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas pengelolaan hutan kurang berjalan maksimal. Selain itu penyebab lahan kritis bisa dikarenakan ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, pencurian pohon maupun pembukaan lahan baru, Dengan adanya permasalahan tersebut maka diperlukan upaya perlindungan hutan yang maksimal guna menjaga kelestarian hutan sehingga manfaat hutan bisa dirasakan oleh manusia. Upaya tersebut bisa dilakukan dengan menerapkan good environmental governance (GEG).

 

Kata kunci: transparansi, akuntabilitas, partisipasi, good environmental governance

Published

2014-09-20

Issue

Section

Articles